Selasa, 28 Desember 2010

Tak Berdering

Malam itu seharusnya aku sedang makan malam, tepatnya buka puasa dengan seorang perempuan, seseorang yang kusuka. Itukan seharusnya, kenyataannya? tentu saja tidak. Sekarang aku menghabiskan malamku dengan memakan nasi padang yang ku beli bersama temanku di kamar kosnya.

Aku mengambil ponselku yang terletak di saku kanan celanaku, agak sulit meraihnya karena hari ini aku memakai celana jeans yang slim fit. Ponselku adalah sebuah PDA (Personal Digital Assistant) keluaran produsen ponsel dari Inggris, memiliki postur candy bar yang dilapisi oleh magnesium berwarna silver. Ponselku masih mengatakan bahwa aku tidak punya pesan baru. No unread messages, tulisnya dilayar.

Dia berjanji akan mengabariku prihal jadi atau tidak jadinya buka bersama. Semalam aku agak memaksa sih sebenarnya. Mulai dari membujuknya mencicipi pizza di Cloud9 (daerah Dago) sampai ke romantisnya dataran tinggi, Punclut. Haha.

Memang dia terlihat ragu saat aku mengusulkan kencan berkedok buka bersama ini. Oh, iya kita menggunakan Y!M (Yahoo! Messenger), mengapa? Ya, kebetulan saja dia sedang online. Aku menyimpulkan begitu karena saat aku menentukan tempatnya, dia mengatakan bahwa dia sudah biasa buka di kampusnya--dia kuliah di sebuah universitas kristen-- tapi berjanji akan memberitahuku nanti prihal jadi atau tidak jadinya. Firasatku mengatakan, dia akan menolak ajakanku ini didetik-detik terakhir.
***

Azan Magrib telah berkumandang. Aku belum mendapat kabar darinya. Firasatku ternyata benar, dia menolaknya tapi dia menggunakan "metode" tidak memberi kabar. Entah, apa yang dia sedang lakukan saat itu atau mengapa dia melakukan hal seperti itu. Kalau tidak mau mengapa dia menggantungkannya? Kata "tidak", mungkin lebih menyenangkan dari pada tidak ada kabar seperti ini.

Temanku mengajakku untuk buka puasa bersamanya. Aku tidak memiliki asalan untuk menolaknya, bagaimana pun ini saatnya untuk berbuka. Kita akhirnya memutuskan untuk makan nasi padang yang tidak jauh dari kos temanku. Entah, apa yang akan aku pesan, aku bukan fans nasi padang. Haha. Telur dadar dan rendang sepertinya tidak buruk.
***

Aku pulang dengan perasaan kecewa. Aku siap menerima jawaban tidak tapi tidak ada kabar sepertinya terlalu menyakitkan. Aku memutuskan langsung online untuk mencari informasi dan bergosip (haha, kebiasaan). Aku kali ini akan akan invisible. Dari atas aku scroll daftar teman Y!M-ku dan menemukan dia sedang online. Aku bingung, tidak tau apa yang harus dilakukan, menyapanya? Aku beranikan diri untuk merubah statusku dari invisible menjadi available. Sebelum aku sempat menyapanya dia, dia off, atau invisible, aku tidak tau. Satu hal yang memenuhi benakku adalah aku kita dia lebih dari ini.

Ponselku, tidak berdering hari itu.

FIN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar